Jumat, 13 April 2018

Permukiman (skripsi dan tesis)

   Menurut Soemarwoto (2003) menyatakan bahwa permukiman merupakan kumpulan rumah tinggal penduduk yang didukung oleh sarana prasarana dan infrastruktur pendukung kehidupan. Dalam perkembangannya permukiman penduduk sangan dipengaruhi oleh komponen lingkungan seperti geofisikkimia, biologi, sosial budaya maupun ekonomi, politik dan kesehatan masyarakat.
            Dikaitkan dengan keadaan kesehatan lingkungan permukiman, permasalahan yang menonjol yang akan dihadapi adalah sebagai berikut.
Pertama, pertumbuhan penduduk yang cepat di daerah perkotaan akibat urbanisasi yang didorong oleh pesatnya kegiatan industrialisasi dan kegiatan perekonomian yang lainnya, akan membawa dampak samping yaitu tumbuhnya kawasan permukiman kumuh dan daerah rawan pencemaran dan penyakit menular. Disamping itu perpindahan penduduk antar pulau, pertumbuhan permukiman baru yang pesat juga dapat berperan terhadap penyebaran beberapa penyakit menular tertentu terutama yang ditularkan dengan perantaraan vektor, seperti penyakit malaria, filariasis, dan demam berdarah dengue (DBD).
Kedua, peningkatan kegiatan intervensi terhadap permukiman untuk berbagai kepentingan dalam kaitannya dengan proses pembangunan juga berpengaruh terhadap kualitas permukiman. Kemungkinan besar masalah yang timbul adalah meningkatnya kasus pencemaran yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat akibat pembuangan limbah industri dan domestik, hasil buang dari sarana transportasi, timbul dan berkembangnya vektor penyakit, penggunaan bahan kimia (produk pestisida) dan sebagainya.
Ketiga, meningkatnya perkembangan teknologi dan tuntutan manusia serta pola hidup dan kerja, menyebabkan perubahan gaya hidup sehari-hari, khususnya terhadap konsumsi makanan/minuman. Diperkirakan kasus keracunan cengderung meningkat dan kasus-kasus penyakit akibat kerja juga akan semakin meningkat.
Keempat, sebagai dampak negatip dari globalisasi dan makin eratnya hubungan antar bangsa, memungkinkan penyakit-penyakit sosial seperti “sexually transmitted diseases” (AIDS, penyakit kelamin, dsb) akan cenderung meningkat pula dan semakin sulit untuk dicegah.
Kelima, masih belum terselesaikannya permasalahan lama dalam rangka penyediaan sarana dan fasilitas sanitasi dasar yang sehat seperti air bersih, sarana pembuangan kotoran dan limbah, perumahan yang sub standar, dan sebagainya juga akan berpengaruh terhadap upaya pemberantasan penyakit menular akibat buruknya sanitasi. Dengan demikian beberapa penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), tuberculosa paru, malaria, dan demam berdarah dengue diperkirakan menjadi masalah kesehatan masyarakat meskipun angka kematiannya berhasil ditekan.
Ciri- ciri permukiman padat penduduk menurut Soemarwoto, adalah sebagai berikut:
  1. Jalan berupa gang kecil, dan
  2. Berada dipusat kota

Tidak ada komentar: