Selasa, 03 Januari 2017

Definisi 5-S (skripsi dan tesis)


Konsep 5-S pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan, kebersihan, dan kedisiplinan di tempat kerja. Dengan menerapkan prinsip “A place for everything, and everything in this place”, maka setiap anggota organisasi dibiasakan bekerja dalam lingkungan kerja dengan standar tempat yang jelas (Hirano, 1993). Konsep 5-S yang merupakan bagian dari konsep kaizen memiliki arti penyempurnaan yang berkesinambungan baik dalam kehidupan pribadi, dalam keluarga, lingkungan sosial maupun di tempat kerja (Imai, 2001).
Konsep 5-S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan. Dengan kemudahan bekerja ini, empat bidang sasaran pokok industri yang meliputi efisiensi kerja, produktivitas kerja, kualitas kerja, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dipenuhi. Pemenuhan bidang sasaran pokok ini merupakan syarat bagi industri dalam bertumbuh kembang secara wajar. Manfaatnya jelas bukan saja bagi perusahaan, namun juga bagi karyawan (Kristianto, 1995).
2.7.1   Seiri (Pemilahan)
Berarti mengatur segala sesuatu, memilah sesuai dengan aturan dan prinsip yang tertentu. Ini artinya membedakan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan. Membuang yang tidak diperlukan dan mencari penyebab-penyebabnya serta menghilangkan penyebabnya sehingga tidak menimbulkan masalah.

2.7.2   Seiton (Penataan)
Berarti menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendesak. Ini juga cara untuk menghilangkan waktu proses pencarian. Jika sesuatu disimpan di tempatnya demi mutu dan keamanan, berarti perusahaan memiliki tempat kerja yang rapi.
2.7.3   Seiso (Pembersihan)
Istilh ini brarti membersihkan barang-barang sehingga menjadi bersih. Ini artinya membersihkan sampah, kotoran, dan benda-benda asing serta membersihkan segala sesuatu. Pembersihan sebagai pemeriksaan terhadap tempat kerja dan yang tidak memiliki cacat dan cela.
2.7.4   Seiketsu (Pemantapan)
Ini berarti terus menerus dan secara berulang-ulang melakukan pemeliharaan, pemilahan, dan pembersihan. Dengan demikian, pemantapan mencakup kebersihan pribadi, dan kebersihan lingkungan.
2.7.5   Shitsuke (Pembiasaan)
Istilah ini berarti pelatihan dan kemampuan untuk melakukan apa ingin perusahaan lakukan meskipun itu sulit dilakukan. Pelatihan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu secara benar. Tujuannya untuk menciptakan tempat kerja dengan kebiasaan dan perilaku yang baik. Dengan mengajarkan setiap pegawai apa yang harus dilakukan dan memerintahkan setiap orang untuk melaksanakannya, maka kebiasaan buruk akan terbuang dan kebiasaan baik akan terbentuk.

Tidak ada komentar: