Selasa, 27 Desember 2016

Uji Validitas (skripsi dan Tesis)

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur seusai dengan apa yang ingin diukur. Hubungan antara suatu pengukuran dengan suatu kriteria biasanya digambarkan dengan nilai korelasi, yang disebut koefisien validitas. Menurut American Psychological Association (1985), ada tiga tipe validitas, yaitu:
1. Content Validity
Content Validity menggunakan pembuktian secara logika yang mengukur sejauh mana isi alat ukur telah mewakili semua aspek kerangka konseptual yang diinginkan. ( Sekaran, 1992 ).
2. Criterion-Related Validity
Yaitu yang digunakan dalam penelitian ini, adalah validitas yang berkaitan dengan relasi hasil suatu alat tes dengan kriteria yang telah ditentukan. Ada dua tipe yaitu:
a.    Concurrent validity, yang menunjukkan hubungan antara alat tes dengan keadaan sekarang.
b.    Predictive validity, yang menunjukkan hubungan antara hasil pengukuran dengan keadaan yang akan datang.
Hubungan suatu tes atau pengukuran dengan kriteria biasanya digambarkan dengan nilai korelasi, yang disebut koefisien validitas. Dalam kenyataannya, jarang dijumpai koefisien validitas yang lebih besar dari 0,6 dan koefisien validitas yang berkisar antara 0,3-0,4 dapat dianggap cukup valid.
3. Construct Validity
Construct adalah suatu konsep yang dapat dijabarkan berdasarkan suatu konsep teoritik, tetapi tidak dapat diukur secara langsung dan sangat sulit untuk menghindari dari kesalahan pengukuran (measurement error). Construct validity adalah suatu metode pengujian validitas yang digunakan untuk melihat hubungan antar hasil pengukuran dengan konsep teoritik yang melatarbelakanginya. Menurut Kaplan dan Saccuzo (1993), construct validity ditetapkan melalui sederetan aktivitas tentang sesuatu yang akan diukur, yang didefinisikan oleh peneliti. 

Tidak ada komentar: