Rabu, 14 Desember 2016

Penerapan International Financial Reporting Standard /IFRS (skripsi dan tesis)


Perkembangan dunia menjadikan dunia seolah tidak memiliki sekat seperti dahulu. Orang-orang sudah bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka inginkan tanpa mengeluarkan biaya yang banyak. Akibat dari perkembangan ini perlu dibuatnya suatu standar yang berlaku diseluruh dunia. Begitupula dalam dunia bisnis yang terkait dengan standarisasi pelaporan keuangan dan akuntansinya. Penggunaan standar yang sama di seluruh dunia ini guna mempermudah para pengguna informasi agar tidak perlu mempelajari standar akuntansi yang berbeda-beda di berbagai Negara guna memahami laporan keuangan di negara yang berbeda.
International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan standard pencatatan dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara internasional yang dikeluarkan oleh internasional Accounting Standards Board (IASB). IASB merupakan sebuah lembaga yang bertujuan mengembangkan standard akuntansi agar dapat diterapkan dan diterima secara umum di seluruh dunia. Dengan adanya standar yang berlaku secara internasional ini perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi, dapat dibandingkan serta dapat digunakan oleh investor di pasar modal global serta stakeholder lain.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi yang berwenang dalam membuat standar akuntansi di indonesia juga telah melakukan langkah-langkah penyeragaman standar akuntansi keuangan. IAI pada Desember 2008 telah mengumumkan rencana konvergensi standar akuntansi lokalnya yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang merupakan produk dari IASB. Pengkonvergensian ini telah terealisasi pada tahun 2012.
Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi nasional bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang memiliki kualitas baik, persyaratan akan item-item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid (Petreski, 2006). Penerapan ini juga bertujuan agar daya informasi laporan keuangan dapat terus meningkat sehingga laporan keuangan dapat semakin mudah dipahami dan dapat dengan mudah digunakan baik bagi penyusun, auditor, maupun pembaca atau pengguna lain.
Dalam implementasi IFRS di indonesia penggunaan nilai wajar (fair value) diperluas. IFRS mengharuskan pengungkapan yang lebih luas agar pemakai laporan keuangan mendapatkan informasi yang lebih banyak sehingga dapat mempertimbangkan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan (Martini, 2012). IFRS juga mengharuskan perusahaan melakukan review atas sistem operasi dan prosedur akuntansi perusahaan. Beberapa standar mengharuskan perusahaan melakukan review atas penggunakan estimasi pada tanggal pelaporan untuk menguji apakah estimasi yang dilakukan masih valid untuk digunakan (Martini, 2012).
Berdasarkan pengalaman negara-negara pengadopsi penuh IFRS, adopsi dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara sekaligus atau dengan pendekatan ‘big-bang’ dan dengan cara gradual (Purba, 2010). Berdasarkan proposal konvergensi yang telah dikeluarkan oleh IAI, proses adopsi dibagi dalam tiga tahap. Masing-masing tahap akan dilakukan dengan jadual sebagai berikut:
Gambar 1. Roadmap Konvergendi IFRS
Sumber: Mustofa (2014)

Pada 2011 tahap persiapan akhir dilakukan dengan menyelesaikan seluruh infrastruktur yang diperlukan. Pada 2012 dilakukan penerapan pertama kali PSAK yang sudah mengadopsi IFRS. Dengan mengadopsi IFRS ini, Indonesia diperkirakan akan memperoleh manfaat sebagai berikut:
a.       Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK)
b.      Mengurangi biaya SAK
c.       Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan
d.      Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan
e.       Meningkatkan transparansi keuangan
f.       Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal
g.      Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Standar akuntansi yang baru yakni IFRS juga ditujukan untuk menciptakan suatu regulasi yang dapat memenuhi semua kebutuhan setiap pengguna. Argumentasi yang umum diajukan kepada kebijakan akuntansi baru (IFRS) adalah banyak fakta yang menyatakan setiap perubahan dalam standar akan mempengaruhi arti rasio keuangan dan angka keuangan dari setiap aktivitas keuangan. Menurut Baruch Lev dalam Hendriksen (2005) yang menyatakan bahwa perubahan standar yang berlaku memiliki pengaruh yang nyata pada operasi keuangan.

Tidak ada komentar: