Selasa, 13 Desember 2016

Konsep Corporate Social Responsibility (skripsi dan tesis)


 CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan (Untung, 2008).
Dalam literaturnya Venanzi & Fidanza (2006), CSR didefinisikan sebagai suatu konsep dimana perusahaan mengintegrasikan seluruh perhatiannya dalam bidang sosial dan lingkungan terkait dengan interaksi perusahaan dengan para stakeholdernya.
Poerwanto (2010) menjelaskan, bahwa, sejak mengemuka sekitar tahun 1900-an, konsep CSR telah mengalami berbagai perkembangan pemahaman. Pemahaman klasik, misalnya, mengemukakan bahwa tanggung jawab perusahaan bertumpu pada dua prinsip: amal dan mengurus harta orang lain. Ada juga yang mendefinisikan sebagai kewajiban para pelaku bisnis untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif bisnis bagi masyarakat.
CSR sering digunakan oleh perusahaan sebagai bentuk strateginya dalam meningkatkan kinerja keuangan. Dalam mewujudkan strategi tersebut, mereka mengacu pada satu hal yaitu penguatan nilai perusahaan mereka. Dengan terjun langsung dalam kegiatan sosial maka nilai perusahaan akan semakin dikenal. Dengan semakin kuatnya nilai perusahaan maka banyak perusahaan yang berharap pengaruh tersebut berdampak pada meningkatnya kinerja keuangan perusahaan.
Pada umumnya perusahaan yang melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaannya akan memiliki hubungan yang baik dengan para stakeholdernya. Pengungkapan CSR ini merupakan suatu cara perusahaan dalam mengintegrasikan aktivitas ekonomi, sosial dan lingkungannya (Fiori, di Donito & Izzo, 2008).
Menurut Gray et.al (1995), dalam Pratiwi (2009), ada dua pendekatan yang secara signifikan berbeda dalam melakukan penelitian tentang pengungkapan pertanggungjawaban social perusahaan. Pertama, pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan mungkin diperlukan sebagai suatu suplemen dari aktivitas akuntansi konvensional. Pendekatan ini mengangap masyarakat sebagai pemakai utama pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan cenderung membatasi persepsi tentang tanggung jawab sosial yang dilaporkan. Kedua, dengan melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan pada suatu pengujian  peran informasi dalam hubungan masyarakat dan organisasi. Pandangan yang lebih luas ini menjadikan sumber utama kemajuan dalam pemahaman tentang pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan dan sekaligus merupakan sumber kritik yang utama terhadap pengungkapan pertanggun jawaban sosial perusahaan.

Tidak ada komentar: