Selasa, 13 Desember 2016

Kategori Corporate Social Responbility (skripsi dan tesis)


Menurut Untung (2008) dalam penelitiannya, beberapa perusahaan masih menganggap bahwa kegiatan CSR merupakan biaya. Padahal kegiatan sosial ini merupakan acceptability dan sustainability. Yang berarti diterima dan berkelanjutan.
Apabila suatu perusahaan ingin dapat diterima oleh masyarakat di wilayah setempat dan terus berlanjut bisnisnya untuk jangka yang panjang maka CSR inilah salah satu bentuk strategi yang paling tepat untuk diimplementasikan.
Berikut adalah empat kelompok perusahaan yang terkait dengan CSR:
1.         Kelompok Hijau
Perusahaan yang sudah menempatkan CSR pada strategi inti dan jantung bisnisnya. Pada kelompok ini CSR tidak hanya dianggap sebagai keharusan, tetapi kebutuhan (modal sosial).
2.         Kelompok Biru
Perusahaan yang menilai praktek CSR akan membawa dampak positif terhadap usahanya karena merupakan investasi, bukan biaya.
3.         Kelompok Merah
Perusahaan yang baru saja memulai menerapkan program CSR. CSR di sini masih dipandang sebagai komponen biaya yang mengurangi keuntungan perusahaan.
4.         Kelompok Hitam
Perusahaan yang orientasi penuhnya hanya pada profit bisnis saja. Tidak peduli pada aspek lingkungan alam dan sosial masyarakat disekelilingnya.
Sedangkan menurut Carrol dan Watrick (2007), dalam Rosmasita (2005), klasifikasi tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikarakteristikkan menjadi empat tipe, yaitu:
1.     Tipe perusahaan reaktif
·         Tidak ada dukungan dari manajemen
·         Manajemen merasa bahwa entitas sosial itu tidak penting
·         Tidak adanya laporan tentang lingkungan sosial perusahaan
·         Tidak adanya dukungan pelatihan tentang entitas sosial kepada karyawan
2.     Tipe perusahaan defensif
·         Isu lingkungan sosial hanya diperhatikan jika dipandang perlu
·         Sikap perusahaan tergantung pada kebijakan pemerintah tentang dampak lingkungan sosial yang harus dilaporkan
·         Sebagian kecil karyawan dapat dukungan untuk mengikuti pelatihan tentang lingkungan sosial perusahaan
3.     Tipe perusahaan akomodatif
·         Terdapatnya beberapa kebijakan top manajemen tentang lingkungan sosial
·         Kegiatan akuntansi sosial dilaporkan secara internal dan sebagian kecil secara eksternal
·         Terdapat beberapa karyawan mendapat dukungan untuk mengikuti pelatihan tentang lingkungan sosial perusahaan
4.     Tipe perusahaan proaktif
·         Top manajemen mendukung sepenuhnya mengenai isu-isu lingkungan sosial perusahaan
·         Kegiatan akuntansi sosial dilaporkan baik secara internal maupun eksternal perusahaan
·         Karyawan memperoleh pelatihan secara berkesinambungan tentang akuntansi dan lingkungan sosial perusahaan                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     

Tidak ada komentar: