Selasa, 27 Desember 2016

Jenis-Jenis Maintenance (skripsi dan tesis)


secara garis besar maintenance dapat di klasifikasikan dalam Planned maintenance (pemeliharaa terencana), unplanned maintenace (tidak terencana) dan autonomous maintenace (pemeliharaan mandiri). Planned maintenance adalah pemeliharaan yang terorganisir yang dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu program maintenace yang dilakukan harus dinamis dan memerlukan pengawasan dan pengendalian secara aktif dari bagian maintenance melalui informasi di dengan catatan riwayat mesin atau peralatan.
Planned mantenance terbagi menjadi tiga bentuk pelaksanaan, yaitu:
1)      Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan)
Prenventive maintenance adalah suatu kegiatan pemeriksaan secara periodik terhadap mesin dan perelatan dengan tujuan untuk mengetahui  kondisi yang menyebabkan kerusakan, serta untuk menjaga mesin dan peralatan yang telah rusak dengan cara memperbaiki dan menyetel ulang sebelum menjadi kerusakan yang lebih parah.
2)      Corrective maintenance (pemeliharaan perbaikan)
Corrective maintenance adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama masa waktu preventive maintenance. Pada umumnya corrective maintenance bukanlah aktifitas perawatan yang terjadwal, karena dilakukan setelah sebuah komponen mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mengembalikan kehandalan sebuah mesin atau peralatan.
Corrective maintenance biasanya dikenal sebagai breakdown atau run to failure maintenance. Pemeliharaan hanya dilakukan setelah atau mesin rusak. Sehingga apabila strategi ini digunakan sebagai strategi utama akan menimbulkan dampak yang sangat tinggi terhadap suatu produksi.
3)      Predictive maintenace
Predictive maintenace adalah kegiatan maintenance yang dilakukan pada tanggal yang telah ditetapkan berdasarakan hasil prediksi analisa dan evaluasi data operasi yang diambil untuk melakukan predictive maintenance itu dapat berupa data getaran, temperature, vibrasi flow rate dan lain-lain. Perencanaan preciktive dapat dilakukan berdasarkan data dari operator dan lapangan yang diajukan melalui work order ke departemen maintenance untuk dilakukan tindakan tepat sehingga tidak akan merugikan perusahaan.
Unplanned maintenance (pemeliharaan tak terencana) biasanya berupa breakdown/emergency maintenance. Breakdown /emergency maintenance  (pemeliharaan darurat)  adalah tindakan maintenance yang tidak dilakukan pada mesin peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesin/peralatan tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui bentuk pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat memperpanjang umur dari mesin/peralatan, dan dapat memperkecil frekuensi kerusakan.
Autonomous maintenance (pemeliharaan mandiri) adalah suatu kegiatan untuk dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mesin/peralatan melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh operator untuk memelihara mesin/peralatan yang mereka tangani sendiri. Prinsip-prinsi yang terdapat pada lima S, merupakan prinsip yang mendasari kegiatan autonomous maintenance yaitu :
1)      Seiri (clearing up): Menyingkirkan benda-benda yang tidak diperlukan.
2)      Seiton (organizing): Menempatkan benda-benda yang diperlukan dengan rapi.
3)      Seiso (cleaning): Membersikan peralatan dan tempat kerja.
4)      Seikatsu(standarizing): Membuat standar kebersihan, pelumasan dan inspeksi.
5)      Shitsuke (training and dicipline)Meningkatkan skill dan moral.
Autonomous maintenance diimplementasikan melalui 7 langkah yang akan membangun keahlian yang dibutuhkan operator agar mereka mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan.
Tujuh langkah kegiatan yang terdapat dalam autonomous main-tenance adalah :
1)      Membersihkan dan memeriksa (clean and inspect).
2)      Membuat standar pembersihan dan pelumasan.
3)      Menghilangkan  sumber  masalah  dan  area  yang  tidak  terjangka (eliminete problem and anaccesible area).
4)      Pemeliharaan mandiri (conduct autonomous maintenance).
5)      Pemeliharaan menyeluruh (conduct general inspection).
6)      Pemeliharaan mandiri secara penuh (fully autonomous maintenanc)
7)      Pengorganisasian dan kerapian (organization and tidines).

Tidak ada komentar: