Sabtu, 12 November 2016

. Prestasi Belajar Matematika


Menurut Gegne yang dikutip Herman Hudoyo (1989 : 9), belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia untuk memodifikasi tingkah laku manusia secara permanen, sedemikian hingga modifikasi yang sama tidak akan terjadi situasi baru. Dalam proses belajar mengajar guru melihat apa yang terjadi selama siswa mengalami pengalaman-pengalaman deduktif untuk memperoleh suatu tujuan. Ernest R. Hilgard dalam bukunya memberikan definisi belajar sebagai berikut:
“Bahwa belajar itu melalui proses yang menimbulkan suatu kegiatan atau perubahan melalui prosedur latihan (apakah didalam laboratorium atau didalam lingkungan alamiah) yang dibedakan oleh faktor-faktor yang termasuk latihan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perbuatan yang dilakukan seseorang dengan kesadaran sehingga menghasilkan perubahan yang positif pada diri manusia, perubahan tersebut menyangkut aspek intelektual, aspek sikap serta aspek tingkah laku. Hasil yang dicapai seseorang disebut prestasi belajar.
Matematika berkenaan dengan ide atau konsep-konsep abstrak yang diberi simbol-simbol yang tersusun secara hirarkis. Belajar matematika dapat diartikan berinteraksi antara siswa dengan topik-topik matematika, sehingga interaksi itu menyebabkan perubahan tingkah laku siswa dalam mendemonstrasikan, bermain mengerjakan soal latihan, memecahkan masalah, membuktikan teorema dan lain-lain. Oleh karean itu belajar matematika harus bertahap, berurutan dan berdasarkan pengalaman yang lalu. Hal ini sesuai dengan pendapat Herman Handoyo (1989 : 104) yang menyatakan bahwa belajar matematika melibatkan suatu struktur yang hirarkis atau urutan konsep-konsep yang urutannya lebih tinggi dan dibentuk atas dasar konsep atau pengalaman yang sudah ada. Dalam belajar matematika harus berurutan dan terus menerus. Belajar yang terputus-putus akan mengganggu proses pemahaman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar matematika harus berurutan berdasarkan pemahaman yang lalu dan berjalan secara kontinyu sehingga diperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil tindakan belajar yang merupakan atau berkenaan dengan ranah kognitif. Prestasi belajar merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur dengan tes. Bloom membagi ranah kognitif menjadi enam aspek, yaitu: ingatan, pemahaman, penerapan, sintesis, analisis dan evaluasi. Aspek-aspek tersebut tingkatannya makin tinggi dari ingatan sampai evaluasi.
Dalam penelitian ini, pengukuran prestasi belajar matematika siswa tidak mencakup seluruh aspek kognitif, karena populasi penelitian ini adalah seluruh kelas I SMP PGRI 2 Kaloran Temanggung, maka aspek kognitif butir-butir tes meliputi aspek ingatan, pemahaman dan penerapan.  

Tidak ada komentar: