Minggu, 16 Oktober 2016

Ekstraksi

2.1.
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu bahan dari campurannya, ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran. Ekstraksi tumbuhan adalah proses penarikan zat aktif dalam tumbuhan dengan menggunakan pelarut tertentu. Senyawa atau kandungan dalam tumbuhan memiliki kelarutan berbeda-beda dalam pelarut yang berbeda. Pelarut-pelarut yang biasa digunakan antara lain: kloroform, eter, aseton, alkohol, metanol, etanol dan etil asetat. 
 Untuk mendapatkan ekstrak yang diinginkan dengan pelarut, dengan beberapa metode sebagai berikut :
1.      Cara dingin
a.       Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisiadengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu ruangan (kamar). Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapain konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan dengan pengadukan kontinyu (terus menerus). Remaserasi berarti berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya.
b.      Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahapan maserasi antara, tahapan perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak, terus menerus sampai diperoleh  ekstrak (Perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan.
2.      Cara panas
a.       Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada suhu titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relative konstan dengan pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada sisa pertama samapi 3-5 kali hingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.
b.      Soxletasi
Soxletasi adalah ekstraksi menggunakan pe;arut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
c.       Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) pada suhu yang lebih tinggi dari suhu ruangan (kamar) yaitu secara umum dilakukan pada suhu 40°-50°C.
d.      Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada suhu penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, suhu terukur 96°-98°C selama waktu tertentu (15-20 menit).
e.       Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih dari 30 menit dan suhu 96°-98°C sampai titik didih (29)

Tidak ada komentar: