Senin, 17 Oktober 2016

Dimensi Dalam Etos Kerja


Subekti (dalam Kusnan, 2004) menambahkan, suatu individu atau kelompok masyarakat dapat dikatakan memiliki etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
a.      Mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja manusia.
b.      Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia.
c.      Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manusia.
d.      Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita.
e.      Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.
Aspek pengukuran dalam etos kerja menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1993) yaitu :
a.      Aspek dari dalam, merupakan aspek penggerak atau pembagi semangat dari dalam diri individu, minat yang timbul disini merupakan dorongan yang berasal dari dalam karena kebutuhan biologis, misalnya keinginan untuk bekerja akan memotivasi aktivitas mencari kerja. 
b.      Aspek motif sosial, yaitu aspek yang timbul dari luar manusia, aspek ini bisa berwujud suatu objek kegiatan seseorang yang ada di ruang lingkup pergaulan manusia. Pada aspek sosial ini peran human relation akan tampak dan diperlukan dalam usaha untuk meningkatkan etos kerja karyawan.
c.      Aspek persepsi, adalah aspek yang berhubungan dengan suatu yang ada pada diri seseorang yang berhubungan dengan perasaan, misalnya dengan rasa senang, rasa simpati, rasa cemburu, serta perasaan lain yang timbul dalam diri individu. Aspek ini akan berfungsi sebagai kekuatan yang menyebabkan karyawan memberikan perhatian atas persepsi pada sistem budaya organisasi dan aktifitas kerjanya.
Karateristik lain dari etos kerja adalah sebagai berikut:
a.      Dapat menerima kenyataan berkenaan dengan diri sendiri, orang lain, dan alam.
b.      Berperilaku wajar tidak dibuat-buat.
c.      Berpendirian teguh dan tidak mudah terpengaruh.
d.      Konsentrasi perbuatan tidak pada ego, melainkan pada kewajiban dan rasa tanggung jawab.
e.      Memiliki kesegaran apresiasi terhadap alam dan kehidupan.
f.       Pernah atau sering mengalami pengalaman puncak.
g.      Memiliki jiwa sosial dan sifat demokratis.
h.      Mampu membedakan antara cara dengan tujuan, benar dan salah, baik dan buruk.
i.        Mengembangkan kreativitas.
j.        Percaya pada potensi insani karunia Tuhan untuk melaksanakan tugasnya: bertawakkal hanya kepada Allah.
k.      Mempunyai disiplin pribadi.
l.        Mempunyai kehidupan motivasional yang terutama digerakkan oleh motivasi ibadah dan hasrat memperoleh kehidupan surgawi diakhirat kelak.
m.    Mengembangkan sikap hidup kritis konstruktif.
n.      Menyukai efisiensi dan efektivitas kerja (Asifudin, 2004).

Tidak ada komentar: