Senin, 26 Oktober 2015

Strategi Regulasi Emosi


Setiap individu memiliki cara  yang berbeda dalam melakukan regulasi emosi.  Menurut Gross (1998) ada dua strategi dalam melakukan regulasi emosi, yaitu :
a.         Antecedent-focused strategy
Antecedent-focused strategy ialah strategi yang dilakukan seseorang saat emosi muncul dan terjadi sebelum seseorang memberi respon terhadap emosi.  Antecedent focused merupakan strategi dalam regulasi emosi dengan mengubah cara berpikir seseorang menjadi lebih positif dalam menafsirkan atau menginterpretasi suatu peristiwa
yang menimbulkan emosi. Oleh karena itu, strategi ini disebut juga dengan  cognitive reappraisalAntecedent-focused strategy dapat mengurangi pengaruh kuat dari emosi sehingga respon yang ditampilkan tidak berlebihan.
b.         Respon-focused strategy
Respon-focused strategy ialah bentuk dari pengaturan respon dengan menghambat ekspresi emosi berlebihan yang meliputi ekspresi wajah, nada suara dan perilaku. Strategi ini disebut juga dengan  expressive suppression. Respon-focused strategy hanya efektif untuk menghambat respon emosi yang berlebihan, namun tidak membantu mengurangi emosi yang dirasakan. Individu yang sering menggunakan  respon-focused strategy membuat seseorang menjadi tidak jujur dengan dirinya sendiri dan orang lain tentang apa yang mereka rasakan serta akan menimbulkan perasaan negatif, daripada individu yang
menggunakan  antecedent-focused strategy.  Penelitian membuktikan bahwa  antecedentfocused strategy lebih efektif sebagai strategi regulasi emosi daripada respon-focused  strategy.
Menurut Gross (2001) regulasi emosi dapat dilakukan individu dengan banyak cara, yaitu: 
a.      Situation selection 
Suatu cara dimana individu mendekati/menghindari orang atau situasi yang dapat menimbulkan emosi yang berlebihan. Contohnya, seseorang yang lebih memilih nonton dengan temannya daripada belajar pada malam sebelum ujian untuk menghindari rasa cemas yang berlebihan.
b.      Situation modification
Suatu cara dimana seseorang mengubah lingkungan sehingga akan ikut mengurangi pengaruh kuat dari emosi yang timbul. Contohnya, seseorang yang mengatakan kepada temannya bahwa ia tidak mau membicarakan kegagalan yang dialaminya agar tidak bertambah sedih.
c.       Attention deployment
Suatu cara dimana seseorang mengalihkan perhatian mereka dari situasi yang tidak menyenangkan untuk menghindari timbulnya emosi yang berlebihan. Contohnya, seseorang yang menonton film lucu, mendengar musik atau berolahraga untuk mengurangi kemarahan atau kesedihannya.
d.      Cognitive change
Suatu strategi dimana individu mengevaluasi kembali situasi dengan mengubah cara berpikir menjadi lebih positif sehingga dapat mengurangi pengaruh kuat dari emosi. Contohnya, seseorang yang berpikir bahwa kegagalan yang dihadapi sebagai suatu tantangan daripada suatu ancaman.
e.       Respon modulation
Usaha individu untuk mengatur dan menampilkan respon emosi yang tidak berlebihan. Contohnya, seseorang yang tidak memperlihatkan ekspresi kemarahannya pada orang lain. 

Tidak ada komentar: