Senin, 28 September 2015

Dampak Obesitas (Konsultasi Skripsi, SKRIPSI, Jogja, Kedokteran, Judul Kedokteran, Keperawatan, Judul Keperawatan, kesehatan, Judul Kesehatan)

       Bukti-bukti saat ini  juga menunjukkan bahwa banyak anak-anak overweight memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti: hyperlipidemia, hipertensi, atau hyperinsulinemia. Obesitas  juga merupakan keadaan status nutrisi dengan penyebab multifaktor yang selalu dihubungkan dengan peningkatan risiko dan mortalitas beberapa penyakit seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, non insulin dependent diabetes mellitus,  sindroma metabolik dan kanker.
 1.Penyakit jantung dan stroke
            Mereka dengan IMT paling sedikit 30 mempunyai 50-100% peningkatan resiko kematian dibandingkan mereka dengan IMT 20-25. Obesitas type buah apple mempunyai resiko hampir 3 kali untuk menderita penyakit jantung dibanding dengan berat badan normal. Meningkatnya lemak di daerah perut secara spesifik dihubungkan dengan kekuatan pembuluh darah aorta, yaitu pembuluh darah artery utama yang memberikan darah ke organ-organ tubuh.
   2.Tekanan darah tinggi
    Hubungan  antara obesitas dengan  tekanan darah adalah kompleks dan mungkin menggambarkan interaksi faktor genetik, demografi dan biologik. Berbagai penelitian telah melaporkan bahwa penurunan berat badan bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah.
   3.DM tipe2
     Kebanyakan penderita DM tipe2 adalah obesitas dan pada kenyataanya memberikan kesan yang kuat bahwa penurunan berat badan dapat menjadi kunci  dalam mengontrol terhadap DM tipe2, yang mempunyai kelainan berupa ketidak mampuan menggunakan insulin didalam metabolisme glukosa. Keadaan ini sering disebut resistensi insulin dan juga di hubungkan dengan hipertensi dan kelainan pembekuan darah.walaupun mekanisme yang tepat hubungan antara obesitas dan DM tipe2 sama sekali belum jelas, tetapi sel2 lemak dapat melepaskan zat2 kimia tertentu yang menghambat kepekaan tubuh terhadap insulin.

     4.Sindroma metabolik

         Tingginya prevalensi obesitas pada anak dari hari ke hari, para ilmuwan semakin serius memikirkan akibat buruk dari keadaan tersebut, yakni terjadinya sindrom metabolik. Definisi entitas sindrom metabolik ialah terdapatnya resistansi insulin diikuti dengan minimal tiga dari gejala berikut, hipertensi, perubahan metabolisme glukosa, dislipidemia, serta obesitas. Karenanya, bisa saja seorang anak mengalami obesitas tapi belum tentu masuk kategori sindrom metabolik.
           Meskipun definisi sindrom metabolik sudah relatif jelas terdeskripsikan pada orang dewasa, untuk menentukan pada anak merupakan cerita lain. Berdasarkan definisi Cook seorang anak dikategorikan mengidap sindrom metabolik jika memenuhi komponen berikut, lingkar perut yang lebih besar dari persentil ke-90 pada kurva usia, jenis kelamin, dan etnis; gula darah puasa yang lebih tinggi dari 110 mg/dl; tekanan darah yang lebih tinggi dari persentil ke-90 pada kurva usia dan tinggi badan; trigliserida puasa yang lebih besar dari 110 mg/dl; serta kolesterol HDL yang lebih rendah dari 40 mg/dl. Tentunya semua pemeriksaan ini sangat bersifat tersier dan tidak mudah dilakukan di semua rumah sakit di Indonesia (Fachry, 2009)
  5.  Kanker
          Obesitas dihubungkan dengan jenis kanker tertentu, dan beberapa ahli percaya bahwa kontrol berat badan yang efektif bagi anak2 dan dewasa dapat mengurangi kejadian kanker 30-40%. Obesitas dapat meningkatkan resiko kanker dalam hubungannya dengan kadar hormon yang tinggi yang disebut  ”Gount faktor”,  yang mana dalam merangsang pertumbuhan sel yang menybabkan kanker (Freedman, 2004)     

Tidak ada komentar: