Sabtu, 26 September 2015

Analisis Jumlah Uang Beredar (Konsultasi Skripsi, SKRIPSI, Jogja, Manajemen, Judul Manajemen, Ekonomi, Judul Ekonomi)

Hukum Permintaan dan Penawaran dari JB Say
Pada dasarnya (price) barang ditentukan oleh rasio permintaan dengan penawaran. Inti teori ini adlaah bahwa harga barang berbanding lurus (proporsional) dengan jumlah uang yangberdar. Jika JUB bertambah dua kali lipat, harga barang/jasa akan naik sebesar dua kali lipat pula. Asumsinya uang hanya untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga velocity uang tetap dan barang/jasa yang diperdagangkan jumlahnya tetap
Rumus MV = PT
Dalam teori ini dijelaskan bahwa tingkat harga (price=P) ditentukan oleh tiga faktor, yaitu M = jumlah uang yang beredar, V = rata-rata perputaran setiap unit uang dan T = jumlah barang/jasa yang diperdagangkan
Jadi apabila MV semakin besar, tetapi tidak diikuti oleh kenaikan barang atau jasa secara proporsional, harga akan naik. Dalam hal ini akan menyebabkan nilai tukar uang akan turun atau inflasi naik.
Sebaliknya jika MV menurun, tetapi tidak diikuti oleh turunnya volume perdagangan, nilai tukar uang akan semakin besar atau tingkat inflasi rendah. Jadi kecepatan berdarnya uang akan mempengaruhi laju tingkat inflasi.

Teori Liqudity Preference
Teori ini mempersolakan mengapa sewaktu-waktu unit uang itu tidak beredar (iddle money). Hal ini disebabkan oleh tiga motif :
1.       Motif transaksi
Motif transaksi dimaksudakan bahwa seseorang tidak memberlanjakan pendapatanya sekaligus karena ingin mengatur uangnya pada masa yang akan datang. Jadi, penghasilannya dibelanjakan sebagian sesuai dengan kebutuhan

2.       Motif berjaga-jaga
Motif berjaga-jaga ini dimaksudkan bahwa seseorang menyimpan pendapatannya karena ingin menjaga hal-hal yang kemungkinan akan terjadi di masa datang

3.       Motif spekulasi
Motif spekulasi dimaksudkan bahwa seseorang menahan sebagian uangnya karena spekulasi harga/bunga di masa yang akan datang meningkat atau akan turun di masa datang.
Ketiga motif ini akan mempengaruhi kecepatan beredarnya setiap unit uang tersebut. Semakin cepat peredaran setiap unit uang akan mempengaruhi nilai tukar uang, yang juga akan mempengaruhi tingkat inflasi. Hal ini semua mempengaruhi kebijakan perbankan, khususnya Bank Indonesia dalam mengatur stabilitas moneter.

Tidak ada komentar: