Kamis, 02 Oktober 2014

Konsultasi Skripsi; Porositas

Porositas (Φ) didefinisikan sebagai fraksi atau persen  dari volume ruang pori-pori terhadap volume batuan total (bulk volume). Besar kecilnya porositas suatu batuan akan menentukan kapasitas penyimpanan fluida reservoir. Secara sistematis porositas dapat dinyatakan sebagai :
 .........................................................................(2-1)
Dimana
Vb = volume batuan total (bulk volume)
Vs = volume padatan batuan total (volume grain)
Vp = Volume ruang pori-pori batuan
Porositas batuan reservoir diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1         Porositas absolut adalah persen volume pori-pori total terhadap volume batuan total (bulk volume)
(Φ) = volume pori total X 100%
          bulk volume
2         Porositas efektif adalah persen volume pori-pori yang saling berhubungan terhadap volume batuan total (bulk volume)
(Φ) = volume pori yang berhubungan X 100%
       bulk volume
Untuk selanjutnya porositas efektif digunakan dalam perhitungan akrena dianggap sebagai fraksi volume yang produktif. Disamping itu menurut waktu dan cara terjadinya maka porositas dapat juga diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
A.     Porositas primer, adalah porositas yang terbentuk pada waktu batuan sedimen diendapkan
B.     Porositas sekunder adalah porositas batuan yang terbentuk sesudah batuan sedimen diendapkan
Tipe batuan sedimen atau reservoir yang mempunyai porositas primer adalah batuan konglomerat, batu pasir dan batu gamping. Porositas sekunder dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu :
1         Porositas larutan adalah ruang-ruang pori-pori yang terbentuk karena adanya proses pelarutan batuan.
2         Rekahan, celahan, kekar yaitu ruang pori-pori yang terbentuk karena adanya kerusakan struktur batuan sbagai akibat dari variasi beban, seperti : lipatan sesar aatau patahan. Porositas tipe ini sulit untuk dievaluasi atau ditentukan secara kuantitatif akrena bentuknya tidak teratur
3         Dolomitisasi, dalam proses ini batu gamping (CaCO3) ditransformasikan menjadi dolomite (CaMg(CO3)2 atau menurut reaksi kimia :
2 CaCO3 + MgCl3                    CaMg (CO3)2 + CaCl2
Menurut para ahli, batu gamping yang terdolomitasi mempunyai porositas yang lebih besar daripada batu gampingnya sendiri.
Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh bebrapa faktor, yaitu : ukuran butir (semakin baik distribusinya, semakin baik porositasnya), susunan butir (susunan butir berbentuk kubus mempunyai porositas lebih baik dibandingkan bentik rhombohedral) kompaksi dan sementasi.


 Yogyakarta, Jogja, 

Tidak ada komentar: