Jumat, 26 September 2014

Konsultasi Skripsi; Penanaman Kedisiplinan

Menurut Harlock ( 2000 : 93 ), cara-cara menanamkan disiplin pada anak ada tiga yaitu :
a.         Cara mendisiplin otoriter
Disiplin otoriter dapat berkisar antara pengendalian perilaku anak yang wajar hingga yang kaku yang tidak memberi kebebasan bertindak, kecuali yang sesuai denagn standar yang ditentukan. Disiplin otoriter selalu berarti mengendalikan melalui kekuatan eksternal dalam bentuk hukuman, terutamma hukuman badan. Orang tua yang menamkan disiplin otoriter tidak mendorong anak untuk dengan mandiri mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan tindakan mereka. Mereka hanya mengatakan apa yang harus dilakukan, dan tidak menjelaskan mengapa hal itu haru dilakukan. Jadi anak – anak kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan perilaku mereka sendiri.
b.        Cara mendisiplin permisif
Disiplin permisif artinya sedikit disiplin atau tidak disiplin. Biasanya disiplin perm isif tidak membimbing anak ke pola perilaku yang disetujui secara sosial dan tidak menggunakan hukuman. Beberapa orang tua dan guru, yang menganggap kebebasan ( permissiveness ) sama denagn ( assezfaire ), membiarkan anak-anak meraba-raba dalam situasi yang terlalu sulit untguk ditanggulangi oleh mereka sendiri tanpa bimbingan atau pengendalian.
c.         Cara mendisiplin demokratis
Metode disiplin demokratis menggunakan penjelasan, diskusi dan penalaran untuk membantu anak mengerti megapa perilaku tertentu diharapkan. Metode ini lebih menekankan aspek edukatif dari disiplin daripada aspek hukumannya. Disiplin demokratis menggunakan hukuman dan penghargaan , dengan penekanan yang lebih besar pada penghargaan. Hukuman tidak perlu keras dan biasanya tidak berbentuk hukuman badan. Hukuman hanya digunakan bila terdapat buktu bahwa anak-anak secara sadar menolak melakukan apa yang diharapkan dari mereka. Bila perilaku anak sesuai dengan standar yang diharapkan, orang tua yang demokratis akan menghargainya dengan pujian.


Tidak ada komentar: