Kamis, 06 Desember 2012

JUDUL SKRIPSI PSIKOLOGI; TIPS DAN TRIK MENYUSUN LATAR BELAKANG (PENELITIAN KORELASIONAL)

Dalam penyusunan latar belakang masalah pada skripsi psikologi korelasional sebenarnya tidak berbeda dengan penyusunan latar belakang masalah pada skripsi lainnya. Secara singkat, membatu peneliti untuk menguraikan perlunya penelitian tersebut diangkat. Secara khusus, penyusunan latar belakang masalah kemudian menyesuaiakan dengan petunjuk penulisan bagi setiap universitas. Berikut merupakan fungsi secara umum latar belakang pada skripsi psikologi yaitu:  
1.      Menunjukkan bahwa masalah yang ingin diangkat dalam penelitian berawal dari fenomena nyata di masyarakat ditunjukkan dengan pengamatan pra penelitian, pernyataan beberapa ahli atau cuplikan pada artikel media massa).
2.      Memperlihatkan pentingnya permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya untuk dijadikan pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian ini kemudian ditegaskan dalam rumusan masalah
3.      Gambaran batasan dalam penelitian ini ditinjau dari pengertian, alat ukur, subjek penelitian, dan jangkauan waktu. Selanjutnya gambaran batasan ini akan ditegaskan dalam batasan penelitian.
4.      Gambaran penerapan manfaat penelitian ini dibuktikan dengan pernyataan para ahli atau rujukan pada jurnal penelitian yang terkait. Bagian ini selanjutnya akan diuraikan secara mendetail dalam manfaat penelitian sebagai bagian untuk menunjukkan manfaat langsung pada pihak-pihak yang sekiranya dapat menggunakan hasil penelitian ini.
5.      Keterkaitan antara dua variable  yang selanjutnya akan mengantarkan pebaca (termasuk dosen pembimbing) pada jawaban sementara/hipotesa ditunjukkan dengan rujukan penelitian sebelumnya.
6.      Gambaran penelitian tersebut belum pernah diangkat sebelumnya. Penegasan penelitian tersebut belum pernah diangkat sebelumnya nantinya akan dipertegas dalam sub bab penelitian sebelumnya.
Seperti halnya penyusunan latar belakang masalah pada skripsi maka penyusunan latar belakang masalah skripsi psikologi korelasional harap diperhatikan penyampaian kalimat yang benar secara tata bahasa. Dalam penyusunan latar belakang masalah skripsi psikologi korelasional harus memperhatikan pula penyusunan kalimat yang efektif pula. Dengan demikian  pembaca dapat memahami logika yang anda (peneliti) sedang gambarkan secara tepat dan cepat.
Apabila peneliti hendak mengutip pendapat para ahli atau petikan artikel pada media massa maka dapat menggunakan dua cara yaitu melalui kutipan langsung atau paraphrase. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa adalah penguraian kembali suatu teks atau karangan dalam bentuk susunan kata yang lain dengan maksud dapat menjelaskan maknanya yang tersembunyi. Pengungkapan kembali suatu tuturan dan sebuah tingkatan atau macam bahasa tertentu menjadi macam yang lain tanpa mengubah pengertiannya

Tidak ada komentar: