Jumat, 07 Desember 2012

Judul Skripsi Psikologi, Manajemen: Teori Tingkatan Kebutuhan ( Hierarchy of Needs ).

Abraham Maslow mengemukakan bahwa semua perilaku manusia didasarkan pada adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Menurut Maslow, semua manusia memiliki persamaan kebutuhan universal yang dapat dikelompokan berdasarkan tingkat kepentingan dari level yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Menurut Steer & Lyman, 1991 tingkatan kebutuhan tersebut antara lain :
1.      Physiological Needs / Kebutuhan fisiologis.
Merupakan kebutuhan manusia yang paling mendasar dan harus dapat terpenuhi untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan akan makanan, air, udara, tidur, seksual, serta kepuasan sensoris (sensory satisfaction).

2.      Safety and Security Needs / Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Setelah kebutuhan fisiologis terpuaskan, maka akan muncul kebutuhan keamanan dan keselamatan, terdiri dari keinginan akan adanya keamanan, kestabilan, ketergantungan, perlindungan,  bebas dari rasa takut dan cemas, serta kebutuhan akan adanya struktur, keteraturan , dan perlindungan hukum.
3.      Social Needs / Kebutuhan Sosial.
Merupakan kebutuhan akan adanya perasaan dicintai, persahabatan, dan hubungan baik dengan manusia lainnya, terutama dengan pasangan hidup, keluarga, anak-anak, dan teman.
4.      Ego and Esteem / Ego dan Kebanggaan Diri.
Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk menghormati diri sendiri, kebanggaan diri, serta kebanggaan atas orang lain. Ada dua sumber kebutuhan tersebut, yaitu internal dan eksternal. Yang bersumberkan secara internal antara lain keinginan untuk meraih kekuasaan, kekuatan, prestasi, keberhasilan, ketidaktergantungan, percaya diri, serta kebebasan. Sedangkan yang bersumberkan eksternal antara lain keinginan untuk memperoleh  reputasi atau gengsi, status, ketenaran, pengaruh, pengakuan, perhatian  dan penghargaan.
5.      Self-actualization / Aktualisasi Diri .
Kebutuhan ini adalah tingkatan yang tertinggi, merupakan kebutuhan akan realisasi diri, pengembangan diri yang terus menerus, serta merupakan sebuah proses untuk menggali kemampuan maksimal yang dimiliki oleh seseorang.
Kelima kebutuhan tersebut tersusun dalam tingkatan kepentingan  yang disebut dengan prepotency ( Steer & Lyman, 1991). Kebutuhan tingkat tinggi tidak begitu penting dan hanya akan muncul apabila kebutuhan di tingkat yang lebih rendah sudah terpenuhi. Pada saat suatu kebutuhan tingkat rendah terpenuhi, maka munculah kebutuhan yang tingkatannya lebih tinggi. Kebutuhan ini selanjutnya mempengaruhi perilaku seseorang. Namun demikian tingkatan kebutuhan tersebut tidak harus selalu berjenjang melainkan dapat saja tumpang tindih (overlap). Hal ini memungkinkan munculnya kebutuhan tingkat tinggi pada saat kebutuhan tingkat rendah belum dapat terpenuhi. Tetapi pada umumnya kebutuhan tingkat rendah lebih mudah untuk dipenuhi daripada kebutuhan tingkat tinggi.

Tidak ada komentar: